Jakarta (INFOSELEB) – “Industri energi baru menjadi klaster industri kesembilan di Guangdong yang bernilai triliunan yuan(sekitar 2100 triliun Rupiah.” ungkap pejabat provinsi Guangdong pada 6 Maret lalu saat delegasi Guangdong mengadakan acara hari terbuka di sidang parlemen “Dua Sesi” .
Guangdong adalah provinsi ekonomi terbesar di Tiongkok, dengan total PDB hampir US$2 triliun(sekitar 300,000 triliun Rupiah). Di provinsi ini, sembilan klaster industri telah mencatat nilai produksi tahunan di atas 1 triliun yuan (sekitar 150 miliar dolar AS), yakni: industri teknologi informasi elektronik baru, industri tekstil ringan modern, industri material canggih, industri petrokimia hijau, industri pertanian modern dan pangan, industri peralatan rumah tangga cerdas, Industri perangkat lunak dan layanan informasi, industri otomotif, dan industri energi baru.
Sebagai wilayah dengan PDB tertinggi di China, Guangdong adalah salah satu provinsi dengan konsumsi energi tertinggi di Tiongkok. Menghadapi kebutuhan energi yang besar dalam pembangunan ekonomi dan persyaratan perlindungan lingkungan, energi baru menjadi industri strategis yang paling prospektif di Guangdong dan bahkan seluruh negeri.
Cakupan industri energi baru Guangdong meliputi tenaga angin, tenaga surya, penyimpanan energi baru, energi hidrogen, jaringan listrik cerdas, energi nuklir, gas alam dan hidrat, energi biomassa, energi panas bumi, energi laut, dan bidang lainnya.
Robot-robot yang merakit mobil di bengkel produksi cerdas GAC Aion
Provinsi Guangdong berusaha keras untuk mempertahankan keunggulannya dalam persaingan teknologi energi bersih global. Dalam beberapa tahun terakhir, industri energi baru di Guangdong terus mencapai hasil yang baik: Teknologi tenaga nuklir generasi ketiga “Hualong Pertama” telah mencapai tingkat maju internasional, perangkat pembangkit listrik tenaga gelombang terapung kelas megawatt pertama di dunia “Nankun” mulai digunakan, dan turbin angin lepas pantai terapung pertama di dunia yang tahan terhadap topan telah terhubung ke jaringan listrik dan menghasilkan listrik. Hingga akhir 2024, total kapasitas terpasang tenaga angin lepas pantai di Guangdong melampaui 12 juta kW, peningkatan tahun ke tahun sebesar 12%, dan pembangkitan listrik tahunan melampaui 26 miliar kWh.
Mengapa Guangdong dapat menempati posisi yang menguntungkan dalam pengembangan industri energi baru? Analisis ahli menunjukkan bahwa kebangkitan industri energi baru di Guangdong tidak dapat dipisahkan dari perencanaan pemerintah yang visioner, kolaborasi industri yang efektif, dan permintaan global terhadap energi hijau.
Sejak 2020, Guangdong telah mengajukan energi baru sebagai salah satu dari 10 klaster industri strategis emerging. Tata letak berwawasan ke depan dari pemerintah telah memungkinkan Guangdong untuk memanfaatkan peluang pengembangan industri energi baru. Dari perspektif rantai industri, Guangdong memiliki rantai industri informasi elektronik dan manufaktur mobil terlengkap di dunia, yang memberikan dukungan bagi integrasi lintas batas energi baru. Misalnya, kolaborasi antara industri manufaktur mobil dan industri energi baru telah memungkinkan Guangdong memproduksikan perusahaan mobil energi baru yang raksasa seperti BYD, Xiao peng Motors, dan GAC Energy. Dari perspektif kebutuhan pasar, krisis energi Eropa telah mempercepat penggantian sumber energi baru di luar negeri. Ekspor modul fotovoltaik dan sistem penyimpanan energi Guangdong telah meningkat dari tahun ke tahun.
Pada tanggal 4 Juli 2024, kendaraan energi baru BYD yang ke-8 juta meluncur dari jalur produksi di pabriknya di Thailand
Wakil profesor ekonomi Zhang Zhen mengatakan: “Industri energi baru telah menjadi klaster industri dengan tingkat triliun kesembilan di Guangdong, yang sangat penting bagi pembangunan sistem industri modern di Guangdong. Pencapaian ini tidak hanya memperkuat basis manufaktur Guangdong tetapi juga mendorong transformasi ramah lingkungan serta memberikan jaminan bagi kelanjutan pembaruan energi kinetik. “
Pewarta: PR Wire