Pemkab Jepara memberikan insentif kepada tenaga ukir kerajinan mebel.

Program insentif ini upaya memberikan rasa aman, nyaman dan mendorong kesejahteraan para pengukir di Kabupaten Jepara
Jepara (INFOSELEB) – Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, segera meluncurkan program insentif untuk tenaga ahli ukir kerajinan mebel sebagai bagian dari program perlindungan dan pemberdayaan perajin ukir.
“Program insentif ini merupakan upaya pemkab untuk memberikan rasa aman, nyaman, dan mendorong kesejahteraan para pengukir di Kabupaten Jepara,” kata Bupati Jepara Witiarso Utomo di Jepara, Sabtu.
Apalagi, menurutnya, berkat jasa mereka, eksistensi seni ukir yang menjadi identitas kuat Kabupaten Jepara tetap terjaga di kancah nasional maupun internasional.
Nantinya, para pengukir juga akan mendapatkan jaminan kesehatan maupun jaminan ketenagakerjaan sosial, sehingga ketika sakit atau mengalami kecelakaan, mereka akan mendapatkan jaminan.
Sementara itu, untuk meningkatkan daya saing dan memperluas pasar, Pemkab Jepara juga akan memberikan dukungan penuh terkait pengembangan strategi pemasaran.
Apalagi, menurutnya, saat ini peluang pasar domestik masih terbuka lebar dan belum digarap dengan maksimal.
“Pangsa pasar ekspor memang bagus, tetapi pasar domestik juga memiliki potensi yang sangat besar namun belum digarap dengan baik. Kami akan mendatangi provinsi dan gubernur di Indonesia yang selama ini menjadi pasar mebel Jepara,” ujarnya.
Terkait produk, Wiwit mengatakan bahwa pihaknya ingin ada peningkatan nilai. Mebel dan ukir tidak hanya sekadar produk, namun juga bisa menjadi karya seni dengan nilai tinggi sehingga bisa menguatkan nilai tambah kerajinan khas Jepara.
“Nantinya juga perlu membuat slogan baru untuk meningkatkan nilai tambah. Memang ada yang sifatnya produksi massal, tetapi sisi seni juga harus diangkat. Jadi nanti tidak hanya sekadar produk, tetapi juga bisa menjadi karya seni bernilai tinggi,” ujarnya.
Untuk memastikan regenerasi pengukir, Pemkab Jepara juga menyiapkan pengukir dari generasi milenial. Upaya kaderisasi ini melibatkan anak-anak muda dengan dukungan pelatihan dan pendampingan dengan pendekatan yang lebih modern.
“Pengukir milenial dari kalangan muda kita siapkan untuk belajar, berkreasi, dan membawa seni ukir Jepara ke tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.
Nantinya, pemkab juga akan berkolaborasi dengan asosiasi, pengusaha, akademisi, perajin, dan berbagai elemen lainnya. Pihaknya ingin menjadikan Jepara sebagai pusat seni ukir yang terus berkembang di era digital.
“Seni ukir ini warisan dari para pendahulu yang harus dijaga, dilestarikan, dan terus dikembangkan agar tetap eksis,” ujarnya.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin