Anemia aplastik: Mari kenali penyebab dan pengobatannya.

Jakarta (ANTARA) – Anemia aplastik adalah kondisi langka dan serius yang terjadi ketika sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah dalam jumlah yang cukup. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh mudah lelah serta meningkatkan risiko perdarahan dan infeksi yang sulit dikendalikan.
Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada individu berusia 10 hingga 20 tahun atau 60 hingga 65 tahun. Anemia aplastik bisa berkembang secara tiba-tiba atau bertahap dan dapat bersifat ringan hingga berat.
Penyebab utama anemia aplastik adalah gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyerang dan merusak sel induk di sumsum tulang manusia. Akibatnya, sumsum tulang gagal memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam jumlah yang dibutuhkan. Selain itu, beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko anemia aplastik meliputi:
Zat seperti benzena yang terdapat dalam bahan bakar serta pestisida dan insektisida dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
Beberapa antibiotik dan obat-obatan tertentu berpotensi menyebabkan anemia aplastik.
Terapi kanker ini dapat merusak sel punca di sumsum tulang, meskipun efek sampingnya biasanya bersifat sementara.
Dalam beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh dapat menyerang sumsum tulang selama kehamilan, sehingga mengganggu produksi sel darah.
Infeksi seperti hepatitis, cytomegalovirus, HIV, dan parvovirus B19 dapat memicu anemia aplastik.
Penyakit autoimun dapat menyebabkan penghancuran sel punca sumsum tulang, sehingga menghambat produksi sel darah.
Penyakit seperti hemoglobinuria nokturnal paroksismal dan anemia Fanconi dapat menyebabkan penyakit anemia aplastik.
Dalam banyak kasus, penyebab pasti anemia aplastik tidak dapat diidentifikasi, kondisi ini dikenal sebagai anemia aplastik idiopatik.
Untuk mendiagnosis anemia aplastik, dokter akan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, serta beberapa tes laboratorium. Beberapa pemeriksaan yang dilakukan meliputi:
Pilihan pengobatan anemia aplastik bergantung pada tingkat keparahan dan kondisi pasien. Secara umum, terapi terdiri dari tiga pendekatan utama:
Jika anemia aplastik disebabkan oleh pengobatan tertentu, seperti kemoterapi atau radioterapi, dokter mungkin akan menghentikan atau menyesuaikan terapi yang sedang dijalani pasien.
Anemia aplastik adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Penyebabnya dapat bervariasi, mulai dari faktor lingkungan hingga gangguan autoimun.
Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan pasien. Jika Anda mengalami gejala seperti kelelahan ekstrem, mudah memar, atau infeksi berulang, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pewarta: Raihan Fadilah
Sumber: ANTARA