Metro

Masyarakat perlu mewaspadai penyakit hingga trauma pascabanjir.

Kalau sumber air juga ikut terendam banjir maka air kemasan pabrik jadi solusi paling aman.

Jakarta (INFOSELEB) – Masyarakat terdampak banjir diminta untuk mewaspadai penyakit hingga kondisi trauma mental setelah menghadapi bencana tersebut.

Dokter Puskesmas Kramat Jati dr. Rachmat Aminullah mengatakan sejumlah penyakit yang paling sering muncul pascabanjir adalah gatal-gatal, trauma fisik, dan infeksi.

“Yang paling banyak itu memang keluhan gatal-gatal, atau kita sering menyebutnya leptospirosis yang ditularkan oleh tikus atau hewan lain bisa terjadi. Gejalanya meliputi demam, dan nyeri di betis atau mata,” katanya lewat diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Tidak hanya leptospirosis, kondisi trauma karena terkena pecahan dan luka yang disebabkan dalam air, diare serta infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) juga jadi sejumlah penyakit yang timbul di saat bencana.

“Kalau korban mengalami gejala-gejala, harus segera memeriksakan ke posko tanggap darurat terdekat untuk ditangani. Kita tidak boleh menganggap enteng penyakit yang kita rasakan,” tegasnya.

Lebih lanjut, psikolog klinis di Puskesmas Kramat Jati Marina Nurrahmani menjelaskan bahwa tidak semua orang yang mengalami bencana banjir akan terkena trauma.

“Kebanyakan orang hanya mengalami stres, karena situasi yang tidak nyaman dan penuh ketidakpastian. dan itu wajar,” kata Marina.

Namun, ia menekankan pentingnya mengelola stres dengan memenuhi kebutuhan fisik dan emosional, seperti makan dengan baik, cukup tidur, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur.

“Jika stres berlanjut bahkan setelah situasi membaik, bisa jadi itu trauma,” tambahnya.

Marina juga menyarankan agar korban banjir mencari dukungan dari keluarga, teman, atau profesional jika merasa sangat tertekan.

Banjir melanda sebagian wilayah Jakarta pada Senin (3/3) dini hari dan dipastikan telah surut pada Rabu (5/3) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Dengan ketinggian air lebih dari tiga meter, tenaga sanitasi Puskesmas Kramat Jati Ressa Chintiastuty mengatakan kualitas air bersih menjadi masalah utama pascabanjir.

“Kalau sumber air juga ikut terendam banjir maka air kemasan pabrik jadi solusi paling aman. Air isi ulang juga bisa digunakan, tetapi pastikan tidak terdampak banjir dan sebaiknya dimasak dulu,” ujarnya.

Untuk langkah pasca terjadinya banjir, Ressa menyarankan barang-barang yang sulit kering untuk diganti secara permanen.

“Barang-barang yang sulit kering total itu saya sarankan memang harus diganti total, karena kita enggak bisa memastikan setelah dibersihkan dia itu sudah bebas dari kuman dan bakteri,” ungkapnya.

Ressa juga menyarankan penggunaan hidrogen peroksida atau cairan disinfektan untuk membersihkan rumah, agar seluruh sisi ruangan benar-benar tersanitasi.

Pewarta: Ade irma Junida/Yamsyina Hawnan

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button