Guru Besar UI: Pemangkasan rating Goldman Sachs kurang baik buat pasar

Dalam jangka pendek, prospek tentunya kurang baik.
Jakarta (INFOSELEB) – Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal Universitas Indonesia (UI) Budi Frensidy menyampaikan pemangkasan
Sebagaimana diketahui, bank investasi asal Amerika Serikat (AS) itu, memangkas peringkat sejumlah aset investasi mereka di Indonesia, utamanya yang ada di pasar saham dan surat utang.
“Dalam jangka pendek, prospek tentunya kurang baik,” ujar Budi saat dihubungi, di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, faktor yang mendorong Goldman Sachs untuk memangkas
“Faktor yang membuat
Seiring dengan itu, ia merekomendasikan agar pemangku kebijakan harus lebih berhati-hati dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tengah melemahnya daya beli masyarakat, menurunnya jumlah kelas menengah, serta stagnasi rasio pajak.
“Pemerintah harus bijak dan hati- hati dalam mengelola APBN, di tengah- tengah menurunnya daya beli, menyusutnya kelas menengah, serta rendah dan stagnannya
Goldman Sachs memotong peringkat saham Indonesia dari
Para analis Goldman Sachs menilai risiko itu berpusat pada kekhawatiran atas kondisi ekonomi, setelah Presiden Prabowo mengumumkan serangkaian langkah pemerintah, termasuk realokasi anggaran, pembentukan dana kekayaan negara, serta perluasan kebijakan perumahan untuk keluarga berpenghasilan rendah, yang diproyeksikan akan dapat memperburuk defisit.
Strategist Goldman Sachs Timotius Moe menyebutkan bahwa laba perusahaan yang lebih rendah dan likuiditas sistem perbankan yang lebih ketat sebagai tekanan tambahan pada pasar.
“Penundaan yang tidak biasa anggaran bulanan Indonesia pada Januari membuat para investor mengajukan pertanyaan tentang keadaan keuangan pemerintah pasca langkah kebijakan yang diambil Prabowo,” ujar Timotius.
Menurunnya peringkat saham dan obligasi Indonesia melanjutkan penilaian serupa dari Morgan Stanley pada akhir bulan lalu, yang telah memangkas peringkat saham Morgan Stanley Capital International (MSCI) Indonesia dari
Dalam laporannya, imbal hasil atau
Pewarta: Muhammad Heriyanto