Metro

Jaktim terus gencarkan PSN untuk cegah DBD

Jakarta (INFOSELEB) – Pemerintah Kota Jakarta Timur terus menggencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk mencegah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) khususnya di wilayah rawan penyebaran penyakit tersebut.

“Kalau kita melihat tren dibandingkan tahun 2024, harusnya sudah naik nih kasusnya, tapi tahun 2025 ini kasusnya masih rendah,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Timur Herwin Meifendy saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Meskipun kasusnya rendah, tapi p

Adapun 3M Plus meliputi menguras, menutup dan mengubur plus gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik atau relawan pemantau jentik (jumantik) secara berkesinambungan.

Herwin menyebutkan, wilayah Pasar Rebo masuk ke dalam 10 kecamatan di DKI Jakarta yang rawan kasus DBD. Hal itu karena banyaknya pepohonan di area terbuka seperti Tempat Pemakaman Umum (TPU).

“Pasar Rebo ini bisa dibilang sudah banyak pepohonan, hutan, terutama di area-area terbuka, misalkan, di dekat TPU. Itu masih banyak faktor-faktor dari DBD itu,” katanya.

Selain itu, Pemerintah Kota Jakarta Timur bersama kader jumantik di setiap kelurahan juga terus meningkatkan upaya tersebut untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk di setiap rumah.

Hal itu mengacu pada pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri di rumah masing-masing. Satu rumah memiliki satu jumantik mandiri untuk melindungi keluarganya dari gigitan nyamuk DBD.

Selain PSN di rumah, pihaknya juga menggencarkan sosialisasi ke masyarakat pentingnya PSN di tujuh tatanan. Yaitu kantor/ tempat kerja, tempat umum, institusi pendidikan, rumah tangga, tempat ibadah, sarana olahraga dan sarana kesehatan.

“Kemudian juga di perkantoran itu nanti kita sedang melakukan revisi. Mudah-mudahan ada revisi mengenai perda ya tentang sanksi kalau ditemukan jentik nyamuk seperti apa?,” katanya.

Herwin memaparkan data kasus DBD di Jakarta Timur selama 2025 sudah mencapai angka 285 kasus. Rinciannya, 133 kasus ditemukan pada Januari, lalu Februari sebanyak 113 kasus dan Maret hingga Rabu (12/3) sebanyak 39 kasus.

Percepatan angka kasus DBD di Jakarta Timur selama dua minggu terakhir ini berada di Kecamatan Ciracas, Pulogadung dan Cakung.

“Kalau kita hitungnya dari kecepatan kasusnya ya, jadi kalau yang terbanyak misalnya Pasar Rebo, tapi dari dua sampai tiga minggu terakhir, kecepatan kasusnya yang paling banyak itu di Kecamatan Ciracas,” katanya.

Sebaran kasusnya berada di Kecamatan Ciracas, Pulogadung, lalu Cakung. “Kalau kelurahannya, itu kecepatan kasusnya yang terbanyak itu di Kelurahan Bali Mester,” katanya.

Herwin mengimbau seluruh lurah, camat dan masyarakat untuk selalu peduli terhadap upaya pemberantasan sarang nyamuk. Hal ini mengingat PSN bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi semua masyarakat.

Pewarta: Siti Nurhaliza

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button