Rilis Pers

Prevalensi gangguan kecemasan di Indonesia mencapai 68,7%.

Gejalanya seperti detak jantung cepat, keringat berlebih, gemetar, sakit kepala, dan sulit tidur. Penderita juga akan merasakan sulit berkonsentrasi, mudah marah, dan merasa tegang atau gelisah. Di Indonesia, pada tahun 2024, prevalensi gangguan kecemasan pada remaja hingga orang dewasa mencapai 68,7%.

Adapun beberapa faktor penyebab utama gangguan kecemasan berlebihan di antaranya seperti riwayat keluarga atau genetika. Heritabilitasnya bahkan mencapai 30 persen.

Faktor selanjutnya adalah faktor lingkungan dan adanya perubahan dalam kehidupan yang dapat menyebabkan stres.

1. Obat antidepresan
Antidepresan adalah obat-obatan yang digunakan untuk mengobati depresi dan beberapa kondisi mental lainnya, termasuk gangguan kecemasan. Obat ini termasuk obat penenang yang dapat meredakan stres berlebih. Contoh obat ini adalah fluoxetine, sertraline, citalopram, escitalopram, dan paroxetine. Cara kerja obat antidepresan dengan meningkatkan kadar serotonin di otak untuk mengurangi gejala depresi dan kecemasan.

2. Obat benzodiazepine
Benzodiazepine adalah golongan obat penenang atau sedatif yang digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatan, terutama gangguan kecemasan dan gangguan tidur. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas gamma-aminobutyric acid (GABA), yang mengurangi aktivitas sel saraf di otak, sehingga membuat pasien merasa lebih tenang.

3. Obat pregabalin
Pregabalin memang dapat digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan, terutama Generalized Anxiety Disorder (GAD) pada pasien dewasa. Namun, penggunaannya sebagai obat kecemasan tidak sepopuler benzodiazepine, tetapi memiliki kelebihan karena tidak memiliki potensi ketergantungan yang sama seperti benzodiazepine. Dosis awal yang diberikan apoteker, biasanya adalah 150 mg per hari, dibagi menjadi 2-3 dosis. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga maksimal 600 mg per hari, tergantung pada respons dan toleransi pasien.

Penting untuk diingat bahwa semua obat penenang untuk mengatasi gangguan kecemasan harus diresepkan langsung oleh apoteker. Selain mengonsumsi obat, olahraga secara rutin juga dapat mengurangi stres serta meningkatkan kesehatan mental.

Pewarta: PR Wire

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button