Kemensos siapkan empat sentra sekolah rakyat di Jateng
Semarang (INFOSELEB) – Kementerian Sosial menyiapkan pembangunan sentra sekolah rakyat di empat daerah di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Pati, Magelang, Temanggung, dan Kota Surakarta.
“Di Jawa Tengah, kami punya empat (lokasi) yang insya Allah akan kami jadikan tempat untuk memulai penyelenggaraan sekolah rakyat ini,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Semarang, Rabu.
Pembangunan sekolah rakyat tersebut nantinya menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), termasuk pengajarnya disiapkan oleh pemerintah pusat.
Nantinya, kata dia, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota diminta dukungannya untuk menyediakan lahan atau bangunan yang bisa direvitalisasi menjadi sekolah rakyat.
“Anggarannya dari APBN semua. Nah, kami minta partisipasi daerah-daerah itu penyediaan lahan atau dalam bentuk bangunan yang bisa direvitalisasi,” katanya.
Ia mengatakan bahwa saat ini sudah ada sekitar 50 lokasi untuk pembangunan sekolah rakyat yang tersebar di berbagai daerah, dan nantinya terus bertambah.
“Di Jawa Tengah, insya Allah Pak Gubernur akan berpartisipasi, kemudian bupati-wali kota akan berpartisipasi. Harapan kami setiap kabupaten kota minimal satu (sekolah rakyat, red),” katanya.
Sosok yang akrab disapa Gus Ipul itu menjelaskan bahwa sekolah rakyat adalah sekolah gratis yang diperuntukkan bagi peserta didik dari keluarga miskin ekstrem dan miskin.
Ia mengatakan bahwa sekolah rakyat akan berkonsep asrama (
“Gratis, semua dibiayai oleh pemerintah. Kemudian, kurikulumnya kurikulum unggulan, sekolah unggulan yang dikombinasikan dengan situasi dan kondisi di masing-masing daerah,” katanya.
Sekolah rakyat, kata dia, juga akan memprioritaskan warga di sekitar sekolah untuk bisa mendaftar dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, terutama berasal dari keluarga miskin ekstrem atau miskin
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan bahwa beberapa bupati dan wali kota sudah bersedia menyiapkan lahan untuk pembangunan sekolah rakyat.
“Ada yang lima hektare dan lain sebagainya. Nanti, kami lakukan verifikasi. Kan ini baru sosialisasi. Tapi, secara prinsip kami sudah siap semua,” katanya.
Pewarta: Zuhdiar Laeis