Gubernur: Pembangunan di Papua Barat utamakan kelestarian hutan.

Saya tidak mau tinggalkan air mata untuk anak cucu kita. Tapi, tinggalkan mata air buat mereka.
Manokwari (INFOSELEB) – Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menyatakan bahwa pelaksanaan program pembangunan lima tahun ke depan di daerah tersebut akan mengutamakan kelestarian hutan dan lingkungan, sesuai dengan komitmen yang tertuang dalam Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Nomor 10 Tahun 2019.
Hal tersebut, menurutnya, bertujuan agar pemanfaatan kekayaan sumber daya alam dan sumber daya energi dilakukan secara bijaksana dan proporsional, sehingga tidak menimbulkan kerusakan lingkungan yang berpotensi menyebabkan bencana alam.
“Semua konsep pembangunan harus mengacu pada rencana tata ruang wilayah (RTRW),” ujar Dominggus saat bertemu dengan sejumlah NGO lingkungan di Manokwari, Sabtu malam.
Dia menambahkan bahwa implementasi konsep pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan dengan aspek sosial masyarakat dan ekonomi, sehingga dapat dinikmati oleh generasi muda di masa depan.
Penyusunan rencana pembangunan, baik jangka menengah maupun jangka panjang, yang disesuaikan dengan konsep berkelanjutan, memerlukan peran aktif lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan sebagai mitra strategis Pemerintah Provinsi Papua Barat.
“Saya tidak mau tinggalkan air mata untuk anak cucu kita. Tapi, tinggalkan mata air buat mereka. Maka, pembangunan daerah tidak boleh merusak hutan,” tegas Dominggus.
CEO Econusa Bustar Maitar berharap Gubernur Dominggus Mandacan dan Wakil Gubernur Mohamad Lakotani dapat menjadikan Papua Barat sebagai contoh wilayah timur Indonesia yang telah memprakarsai program perlindungan terhadap hutan dan masyarakat adat.
“Saya berharap bapak Dominggus bisa mengajak enam gubernur di Tanah Papua untuk membahas kelestarian alam demi kemakmuran masyarakat,” kata Bustar.
Perlu diketahui, NGO/LSM lingkungan yang menjadi mitra pembangunan Papua Barat antara lain Econusa, World Resources Institute, Konservasi Indonesia, Global Green Growth Institute, Bicara Foundation, Fauna and Flora International, dan beberapa lainnya.
Pewarta: Fransiskus Salu Weking