Rupiah dapat memperoleh sentimen positif jika kebijakan DHE SDA berhasil.

Jakarta (INFOSELEB) – Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan bahwa kebijakan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) dapat memberikan dampak positif terhadap nilai tukar (kurs) rupiah jika sesuai dengan harapan pemerintah.
“Jika kebijakan DHE ini berhasil, atau sesuai dengan harapan pemerintah, di mana ada tambahan devisa,” katanya.
Pada tahun 2025, kurs rupiah diperkirakan akan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti yang terjadi tahun lalu. Terlebih, saat ini Amerika Serikat (AS) memberlakukan kebijakan tarif yang berpotensi memicu perang dagang.
Namun, keberadaan kebijakan DHE SDA yang sudah berlaku sejak bulan ini diharapkan dapat menjaga stabilitas kurs rupiah.
“Kebijakan dalam negeri serta upaya-upaya untuk meningkatkan nilai tambah ekspor melalui program prioritas pemerintah, termasuk program hilirisasi, diharapkan dapat meningkatkan suplai valuta asing (valas) dalam negeri. Meskipun dalam jangka pendek kami belum bisa melihat dampaknya, kemungkinan nilai tukar rupiah masih akan berkisar di Rp16 ribu (terhadap dolar AS),” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Perubahan atas PP Nomor 36 Tahun 2023 mengenai DHE SDA.
Dalam perubahan PP DHE SDA tersebut, salah satu poin penting yang diatur adalah kewajiban bagi eksportir dengan nilai ekspor pada Pemberitahuan Pabean Ekspor (PPE) minimal 250 ribu dolar AS untuk menempatkan DHE SDA dengan persentase minimal 100 persen selama paling singkat 12 bulan ke dalam sistem keuangan Indonesia. Hal ini berlaku untuk sektor pertambangan (selain minyak dan gas bumi), sektor perkebunan, sektor kehutanan, dan sektor perikanan. Sementara itu, untuk sektor pertambangan minyak dan gas bumi, persentasenya adalah 30 persen selama minimal 3 bulan.
Kebijakan ini merupakan langkah strategis yang bertujuan untuk memperkuat pasokan valuta asing (valas) di dalam negeri, menjaga stabilitas nilai tukar, serta mendukung ketahanan ekonomi nasional.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas