Dunia

Sekjen ASEAN: Kunjungan To Lam tandai komitmen Vietnam

Jakarta (INFOSELEB) – Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Kao Kim Hourn menyebut kunjungan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam To Lam ke Sekretariat ASEAN (ASEC) di Jakarta pada Senin (10/3) menandai “komitmen mendalam” Vietnam terhadap ASEAN.

“Kunjungan ini secara kuat menandakan komitmen mendalam Vietnam terhadap ASEAN dan menjadi bukti peran penting negara itu dalam membentuk masa depan kawasan dan memperkuat kerja sama kolektif kita,” kata Kao Kim Hourn dalam sambutannya di ASEC Jakarta pada Senin (10/3).

Dia menyebut kehadiran To Lam di Sekretariat ASEAN untuk memperingati 30 tahun keanggotaan Vietnam “momen bersejarah” karena menandai kunjungan pertama Sekjen Komite Sentral Partai Komunis Vietnam ke markas besar ASEAN.

Kao Kim Hourn mengatakan bergabungnya Vietnam ke ASEAN pada 1995 menjadi katalisator transformatif bagi perluasan kelompok itu di kawasan.

Keanggotaan itu juga membuka jalan bagi masuknya Laos dan Myanmar ke ASEAN pada 1997 dan Kamboja pada 1999 sehingga tercapai visi ASEAN-10.

Sebagai anggota, Vietnam telah menjadi pendukung setia upaya ASEAN untuk menjembatani kesenjangan pembangunan, kata Kao Kim Hourn.

Komitmen itu ditunjukkan dalam Deklarasi Ha Noi pada 2001 tentang perlunya mempersempit kesenjangan pembangunan untuk integrasi ASEAN yang lebih dekat, yang menekankan tanggung jawab kolektif untuk mengintegrasikan Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam ke dalam arus utama ekonomi ASEAN.

Kepemimpinan Vietnam juga semakin menonjol melalui keketuaannya di ASEAN pada 1998, 2010, dan 2020. Masing-masing keketuaan itu dibedakan oleh pencapaian penting yang secara fundamental telah membentuk ASEAN.

Pada 1998, Vietnam dengan cepat menavigasi ASEAN selama periode yang penuh tantangan setelah Krisis Keuangan Asia. Pada 2010, Vietnam juga dinilai memainkan peran penting dalam memperkuat konektivitas ASEAN dan memperluas KTT Asia Timur.

“Pada 2020, meskipun terjadi gangguan global yang belum pernah terjadi sebelumnya yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, Vietnam berhasil memimpin ASEAN dalam memajukan ketahanan regional melalui koordinasi respons kolektif yang efektif,” kata Kao Kim Hourn.

Selain itu, Vietnam juga dinilai memainkan peran proaktif dan konstruktif dalam meningkatkan dan memperkaya hubungan eksternal ASEAN, menyelaraskan kebijakan luar negeri multi-arahnya dengan pandangan strategis ASEAN yang berwawasan ke luar dan inklusif.

“Sinergi ini terbukti dalam jaringan kemitraan global Vietnam, termasuk kemitraan strategis komprehensif dengan semua kekuatan besar dan negara tetangga utama di Asia Tenggara, yang secara efektif mencerminkan hubungan ASEAN yang kuat dengan mitra dialognya,” kata Kao Kim Hourn.

Dia menambahkan bahwa Vietnam juga telah menjadi pendukung setia jaringan perjanjian perdagangan bebas ASEAN yang luas, yang pada gilirannya telah memantapkan kawasan tersebut sebagai pusat utama rantai pasokan global.

Pertumbuhan ekonomi tinggi yang berkelanjutan di negara tersebut mendorongnya, dengan status ekonomi yang terus berkembang di kawasan Asia Tenggara.

“Prestasi luar biasa ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan rakyat Vietnam, tetapi juga memperkuat ASEAN secara signifikan. Kekuatan organisasi ini hanya dapat dipertahankan jika setiap negara anggota berkembang dan tetap berkomitmen untuk membangun komunitas regional,” kata Kao Kim Hourn.

Pewarta: Katriana

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button