Padang (INFOSELEB) – Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat (Sumbar), berharap bantuan beasiswa dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk membantu mahasiswa kurang mampu di perguruan tinggi tersebut.
“Kita akan berkomunikasi dengan BPKH untuk membantu dan memberikan kontribusi sosial kepada mahasiswa Unand,” kata Wakil Rektor I Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Unand Prof Syukri Arief di Padang, Jumat.
Harapan tersebut mengingat terbatasnya kuota penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi setiap perguruan tinggi. Sementara jumlah mahasiswa yang membutuhkan mencapai ribuan orang setiap tahunnya.
“Unand itu mendapat kuota KIP sebanyak 1.400 orang per tahun, sementara yang membutuhkan mencapai 2.500 orang. Artinya, kita membutuhkan bantuan salah satunya dari BPKH,” kata Prof Syukri Arief.
Selama ini perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa tersebut terus berupaya melobi berbagai pihak untuk membantu menutupi kekurangan kuota beasiswa lewat program Baznas, alumni hingga lembaga lainnya yang bersedia membantu.
Ia mengatakan dukungan berbagai pihak termasuk BPKH sangat penting dalam memajukan sumber daya manusia di tingkat perguruan tinggi. Apalagi, setelah terbitnya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran, bisa saja berdampak pada pengurangan kuota KIP.
“Untuk tahun 2025 ini kita belum mengetahui berapa kuota KIP yang tersedia bagi Unand, apalagi ada efisiensi anggaran dan semoga saja tidak terdampak,” ujar dia.
Sementara itu, anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Harry Alexander mengatakan siap membantu dan mengupayakan pemberian bantuan beasiswa kepada mahasiswa Unand.
“BPKH akan berusaha karena universitas lain sudah menerima (beasiswa) dan saya akan mengusulkan agar Unand bisa menerima beasiswa BPKH juga,” kata dia.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
