Jakarta (INFOSELEB) – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani menerima delegasi Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei atau Taipei Economic and Trade Office (TETO) guna membahas sejumlah isu terkait pekerja migran Indonesia (PMI) di Kementerian, Kamis.
“Kami akan mengeksplorasi lebih banyak sektor-sektor penempatan pekerja migran di Taiwan. Apalagi Taiwan sangat mengapresiasi pekerja migran Indonesia karena dinilai berdedikasi,” kata Christina melalui siaran pers Kementerian P2MI di Jakarta.
Pada pertemuan tersebut Christina memaparkan sejumlah isu terkait pelindungan dan penempatan pekerja migran Indonesia di Taiwan, peluang penempatan PMI di sektor
Ia juga membahas isu tentang pelindungan pekerja migran anak buah kapal (ABK) yang mencakup pendataan, keselarasan kontrak kerja dan juga masalah nelayan teritorial musiman di Taiwan.
Kemudian, lanjut Wamen, marak juga terjadi praktek jual beli pekerjaan pekerja migran di sektor manufaktur dan pertanian yang hanya terjadi di Taiwan.
“Ini semua menjadi permasalahan yang akan dibahas lebih lanjut dalam
Selain itu, Wamen juga meminta TETO agar membantu dalam pelayanan permohonan visa bagi PMI yang ingin bekerja di Taiwan, yang selama ini masih sering dikeluhkan.
“Kadang, ada pekerja migran yang saat diwawancara grogi atau panik, itu mohon bisa dimaklumi,” katanya.
Menurut data, total PMI di Taiwan saat ini mencapai 181.342 orang, mayoritas dari sektor pekerja domestik dan
Wamen menambahkan bahwa dalam waktu dekat akan ada pertemuan antara Kementerian P2MI dan Kementerian Ketenagakerjaan Taiwan untuk membahas lebih lanjut kerja sama pelindungan dan penempatan pekerja migran.
Sementara itu, ketua delegasi TETO, Bruce Hung menilai bahwa banyak kerja sama yang dapat ditindaklanjuti dari pertemuan antar keduanya, terutama usulan soal penempatan PMI di bidang
“Tapi masih perlu didiskusikan lebih lanjut dan bisa dibahas lagi di pertemuan tingkat menteri antara Indonesia dan Taiwan,” katanya.
Pewarta: Asri Mayang Sari
