Sudinkes Jaksel pastikan takjil Ramadhan aman dari bahan berbahaya

Kami sudah memeriksa sebanyak 324 sampel takjil
Jakarta (INFOSELEB) – Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan memastikan takjil yang dijajakan selama Ramadhan aman dari bahan berbahaya melalui pengawasan pangan yang rutin dilakukan.
“Kami sudah memeriksa sebanyak 324 sampel takjil dan dipastikan hasil negatif dari bahan pangan berbahaya,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Yudi mengatakan sejumlah sampel itu dikumpulkan dari 10 puskesmas kecamatan yang ada di wilayah Jakarta Selatan.
Ratusan sampel itu dengan rincian 21 sampel (Cilandak), 30 sampel (Jagakarsa), 12 sampel (Kebayoran Baru), 8 sampel (Kebayoran Lama), dan 5 sampel (Mampang Prapatan).
Lalu, 76 sampel (Pasar Minggu), 24 sampel (Setiabudi), 120 sampel (Pancoran), 20 sampel (Pesanggrahan), dan 8 sampel (Tebet).
“Proses pemeriksaan takjil masih berlangsung selama bulan Ramadhan sampai tanggal 20 Maret,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga mengimbau kepada para pedagang untuk selalu menjaga keamanan dan kualitas pangan selama bulan Ramadhan.
Para pedagang diminta untuk menjaga kebersihan serta memberikan pelayanan yang jujur kepada konsumen dengan menyajikan makanan yang sehat dan layak konsumsi.
“Pastikan bahan makanan yang digunakan segar, tidak kedaluwarsa, dan hindari penggunaan bahan tambahan berbahaya seperti formalin, boraks, dan pewarna tekstil,” ujarnya.
Kemudian, diimbau pula kepada konsumen agar lebih sadar akan pentingnya memilih makanan yang aman, sehat, dan bersih.
“Jangan tergiur harga murah atau tampilan yang menarik saja, tapi perhatikan juga keamanan dan kebersihannya,” tambahnya.
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan melalui Suku Dinas Kesehatan memberikan stiker sebagai bentuk apresiasi dan mereka (pedagang) bersedia untuk diberikan pembinaan oleh Puskesmas.
Diharapkan stiker tersebut dapat menjadi pemberitahuan kepada calon pembeli agar mengetahui tempat membeli takjil yang aman untuk dikonsumsi.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri