Ekonomi

Bank Mega Syariah tutup tahun 2024 dengan bukukan laba Rp253,19 miliar

di tengah berbagai tantangan, Bank Mega Syariah berhasil menutup tahun 2024 dengan pencapaian yang cukup baik

Jakarta (INFOSELEB) – PT Bank Mega Syariah menutup tahun buku 2024 dengan mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 6,06 persen secara tahunan (

Bank bagian dari grup Mega Corpora ini mencatat bahwa peningkatan laba bersih 2024 mencerminkan keberhasilan strategi bank dalam meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan pendapatan dari berbagai segmen bisnisnya.

“Alhamdulillah, di tengah berbagai tantangan, Bank Mega Syariah berhasil menutup tahun 2024 dengan pencapaian yang cukup baik,” kata Direktur Utama Bank Mega Syariah Yuwono Waluyo di Jakarta, Kamis.

Adapun laba sebelum Pajak Penghasilan tercatat sebesar Rp323,22 miliar pada 2024, meningkat 5,92 persen yoy dari Rp305,16 miliar pada 2023. Peningkatan ini sejalan dengan pertumbuhan laba usaha yang tercatat sebesar 4,33 persen.

Sepanjang tahun 2024, total aset Bank Mega Syariah tumbuh lebih dari 21 persen yoy. Pertumbuhan aset ditopang oleh fungsi intermediasi bank yang berjalan dengan baik.

Pembiayaan yang disalurkan Bank Mega Syariah tumbuh 10,45 persen yoy menjadi Rp7,72 triliun pada 2024.

Pertumbuhan pembiayaan didukung oleh perluasan portofolio pada segmen komersial dan konsumer, termasuk produk Syariah Card yang mendapatkan respon positif dari pasar.

Pada 2024, jumlah kartu yang diterbitkan oleh Bank Mega Syariah tumbuh lebih dari 272 persen yoy, dengan total pembiayaan yang disalurkan melalui Syariah Card meningkat lebih dari 385 persen.

Sementara itu, total liabilitas bank per 31 Desember 2024 mencapai Rp2,92 triliun atau naik sebesar 29,48 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,26 triliun.

Bank syariah ini mencatat pertumbuhan liabilitas didorong oleh peningkatan produk tabungan wadiah yang merupakan produk simpanan berbiaya rendah, serta kenaikan liabilitas kepada Bank Indonesia guna menjaga likuiditas bank dengan tetap mengoptimalkan efisiensi beban dana.

Dana pihak ketiga (DPK) tercatat mengalami pertumbuhan yang stabil, mencapai Rp9,96 triliun atau meningkat 2,82 persen yoy.

Peningkatan terbesar DPK terjadi pada portofolio giro yang tumbuh sebesar 47,79 persen. Hal ini mengindikasikan keberhasilan bank dalam menjaga efisiensi biaya dana serta meningkatkan basis nasabah institusional.

Pada 2024, total nasabah tabungan haji naik lebih dari 6 persen dan haji khusus meningkat hingga 246 persen. Hingga saat ini, Bank Mega Syariah telah menjalin 442 Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) serta telah melakukan lebih dari 5.700 keberangkatan haji dan 1.013 keberangkatan umroh.

Sedangkan dari sisi digitalisasi, yakni

Bank Mega Syariah juga memfasilitasi pengelolaan keuangan nasabah melalui produk

FBI dari produk reksa dana meningkat rata-rata 15 persen per bulan, sementara FBI dari

Di sisi lain, layanan

Pewarta: Rizka Khaerunnisa

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button