Menekraf dorong asosiasi pengusaha dekati UMKM

Jakarta (INFOSELEB) – Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mendorong asosiasi pengusaha dalam hal ini Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk bisa mendekati pelaku UMKM agar bisa memberikan pendampingan membantu komersialisasi produk lokal.
“Saya juga mengajak HIPMI agar semakin dekat dengan para pegiat ekonomi kreatif, terutama yang punya potensi untuk mendapatkan Haki, bisa mengomersialisasikan kekayaan intelektualnya,” kata Riefky dalam acara Indonesia Go Global yang diselenggarakan HIPMI Culinary Indonesia (HCI) di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan masih banyak anggota asosiasi seperti di HIPMI daerah yang masih menunggu pendampingan dan bantuan dari pemerintah daerah.
Riefky meminta asosiasi turun langsung merangkul pelaku UMKM di daerah untuk mengembangkan peluang ekonomi kreatif yang bisa menjadi investasi yang menguntungkan.
Pendampingan bisa dilakukan dengan cara edukasi tentang pengelolaan keuangan atau kiat memajukan bisnis.
“Ekonomi kreatif ini juga sebagai alat untuk diplomasi atau gastro-diplomasi kalau dalam hal ini, dalam kuliner. Kami melihat peluang yang besar, sinergi HIPMI, para pengusaha kuliner, kemudian dari badan halal, kemudian ekonomi kreatif, nanti juga mungkin dengan UMKM, kementerian pariwisata dan sebagainya, kita bisa sama-sama membangkitkan, menyumbangkan pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen, terutama dari ekonomi kreatif,” katanya.
Ia mengatakan Kementerian Ekonomi Kreatif saat ini juga telah berkolaborasi dengan pemerintah baik di pusat maupun daerah untuk bisa memperhatikan ekonomi kreatif di masing-masing wilayahnya. Dan diharapkan dari dibentuknya dinas ekonomi kreatif di daerah bisa memberikan bantuan tidak hanya sekadar kegiatan diskusi grup atau proposal tapi juga pendampingan yang bisa membuka lapangan kerja.
“Saya memiliki keyakinan penuh bahwa para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia mampu bersaing dan berprestasi di kancah internasional. Jadi mari sama-sama dari berbagai macam potensi yang ada, dari subsektor ekonomi kreatif, 17 subsektor memang tidak mungkin semua secara serentak kita dorong sekaligus, bergantian. Salah satu yang menjadi prioritas untuk 5 tahun ke depan adalah kuliner,” kata Riefky.
Diharapkan dengan pelaku bisnis yang menyadari peluang ekspansi global dengan kemitraan erat antara pemerintah, pengusaha, dan juga investor dapat berdampak pada akses pasar internasional bagi merek food and beverage (F&B) lokal semakin luas, investasi meningkat, dan juga devisa negara bertambah melalui ekspor serta muncul kepercayaan dari investor asing.
Pewarta: Fitra Ashari