Dubes Heri resmikan Paviliun Indonesia di Foodex Japan 2025

Jakarta (INFOSELEB) – Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan Paviliun Indonesia pada Pameran Internasional Foodex Japan 2025 edisi ke-50 di Tokyo Big Sight yang berlangsung pada 11-14 Maret.
“Partisipasi Indonesia pada pameran ini menjadi momentum penting dalam kegiatan promosi produk makanan dan minuman Indonesia di pasar Jepang dan Internasional. Ini harus dimanfaatkan para pelaku usaha Indonesia untuk memperluas jejaring pemasaran dan mempelajari kebijakan keamanan pangan produk impor di Jepang,” kata Heri.
Dalam siaran pers KBRI Tokyo di Jakarta, Rabu, Heri menyebutkan bahwa Jepang selalu menjadi mitra dagang utama bagi Indonesia.
Ekspor makanan dan minuman Indonesia ke Jepang mencapai puncaknya dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2024 nilai ekspor produk makanan dan minuman tercatat sebesar 853,41 juta dolar AS (sekitar Rp14 triliun), dengan mayoritas di sektor perikanan.
“Kami optimis bahwa kehadiran di Foodex Japan akan semakin meningkatkan perdagangan bilateral dan kolaborasi bisnis. Dengan penerapan Kemitraan Ekonomi Indonesia Jepang (IJEPA) tahun ini, produk makanan dan minuman Indonesia dapat masuk ke Jepang dengan lebih bebas,” katanya.
Paviliun Indonesia, kata Dubes, tidak hanya menjadi ajang pamer keunggulan Indonesia, namun juga sebagai pusat jaringan bisnis, informasi pasar, dan peluang investasi.
“Melalui acara ini kami berharap dapat membina kemitraan yang lebih kuat antara produsen Indonesia dengan pembeli, importir, dan distributor Jepang,” kata Dubes, yang didampingi Atase Perdagangan Merry Astrid Indriasari.
Kehadiran Paviliun Indonesia di Foodex Japan merupakan hasil kolaborasi antara KBRI Tokyo, Bank Indonesia Tokyo, Kementerian Perdagangan, dan ASEAN Japan Centre.
Hal ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Indonesia untuk terus mendorong upaya promosi dan peningkatan ekspor produk Indonesia ke Jepang, seperti dikutip.
Kepala Bank Indonesia Tokyo Imaduddin Sahabat, yang hadir pada acara tersebut, menilai bahwa Jepang merupakan pasar yang potensial sebagai pangsa produk impor makanan dan minuman.
“Saat ini sudah waktunya Indonesia ikut berkontribusi dalam penyediaan produk pangan di pasar Jepang, yang 60 persen masih diimpor. Namun tentunya dengan memperhatikan standar serta regulasi impor yang berlaku di Jepang,” katanya.
Sementara itu, Atase Merry, menambahkan bahwa para peserta Foodex Japan telah memahami Jepang merupakan pasar yang sangat ketat dalam menerapkan keamanan pangan.
“Maka setiap perusahaan kami wajibkan untuk melengkapi produk display dengan dokumen uji laboratorium atau
Penandatanganan Kesepakatan Dagangr bersamaan dengan peresmian Paviliun Indonesia, dilakukan juga penandatanganan dua kesepakatan dagang atau sales contract antara pelaku usaha Indonesia dan
Empat Letter of Intent (LoI) untuk produk kecap manis, saus sambal, gula aren, teh artisanal, dan frozen dried fruit juga diteken pada acara tersebut.
Paviliun Indonesia saat ini memfasilitasi 23 pelaku eksportir dan UMKM yang menghadirkan ragam produk makanan dan minuman olahan Indonesia seperti ubi manis dan sayuran beku, gluten-free snack, beras instan, kopi bubuk instan, aneka camilan dan snack, minuman herbal, teh artisanal, keripik tempe, bumbu masak, cokelat bubuk, rempah herbal dan frozen dried fruit.
Indonesia telah secara rutin berpartisipasi pada Pameran Foodex Japan, yang pada tahun ini diikuti lebih dari 3.500 peserta dari 70 negara seperti Amerika Serikat, Turki, Mesir, Australia, Belgia, Brazil, Spanyol, Thailand, Kosta Rika, Vietnam, dan Myanmar.
Pewarta: Asri Mayang Sari