Alasan jamaah pilih iktikaf di Al-Azhar lantaran tradisi turun temurun

Jakarta (INFOSELEB) – Pengelola Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan mengatakan alasan jamaah memilih iktikaf pada Ramadhan di masjid itu lantaran tradisi turun temurun keluarga.
“Ini kan masjid, turun-temurun jamaahnya. Jadi, kalau dulu bapaknya di sini, anaknya tuh di sini hingga cucunya, ke sini,” kata Kepala Kantor Masjid Agung Al-Azhar Tatang Komara saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Tatang mengatakan setiap harinya ada 5-10 orang yang melakukan iktikaf atau berdiam diri di masjid sejak hari pertama Ramadhan.
Bahkan, ada juga seorang pria yang mengaku sudah 35 kali melaksanakan buka puasa di Masjid Agung Al-Azhar. Dalam artian, pria itu sudah 30 tahun lebih berkunjung.
Mereka diketahui berasal dari beragam daerah di luar Jakarta.
“Jadi, mereka dari Lampung dan Aceh. Datang ke sini sengaja untuk iktikaf,” ujarnya.
Nantinya, dia memprediksi pada 10 hari terakhir Ramadhan, jamaah di masjid akan semakin penuh lantaran banyak orang melakukan iktikaf.
Terkait fasilitas menginap, pihaknya masih mempertimbangkan lantaran kurangnya lahan di Jakarta.
Pengelola Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan mengatakan pihaknya mengalami penurunan jamaah pada Ramadhan 1446 Hijriah atau 2025 jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Pada 2024, jumlah jamaah terhitung bisa 1.400 hingga 2.000 orang per harinya. Namun dibandingkan tahun ini, hanya sebanyak 1.500 jamaah.
Pengelola Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan membagikan sebanyak 700 takjil per hari berupa kotak berisi kue untuk para jamaah selama Ramadhan 1446 Hijriah.
Kotak itu berisi tiga macam jajanan pasar, kurma, dan minuman gelas. Pihaknya juga menyediakan teh panas.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri