Metro

Kemenkes juga awasi makanan takjil di Jakarta Barat

Jakarta (INFOSELEB) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mengawasi makanan takjil di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat untuk memastikan kondisi penganan berbuka puasa yang dijual kepada masyarakat bebas dari bahan kimia berbahaya.

“Kita adakan supervisi, pengawasan terhadap makanan hari ini yaitu takjil pada bulan puasa. Ini untuk melindungi masyarakat dari makanan yang mungkin mengandung bahan berbahaya,” ungkap Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya Kemenkes Irmawati di Jakarta, Selasa.

Petugas mengambil 41 sampel makanan dari berbagai jenis takjil seperti kolak, kue, gorengan dan lainnya dan langsung uji sampel di lokasi.

“Tadi ada 41 sampel yang kita ambil dan petugas kita langsung uji di lokasi,” katanya.

Adapun zat kimia berbahaya yang hendak diantisipasi oleh petugas adalah boraks, formalin dan pewarna tekstil yang umumnya digunakan oleh para pedagang nakal.

“Ada beberapa zat berbahaya utama yang kita uji, boraks, formalin, metanil yellow dan rhodamin B. Kita uji langsung di lokasi,” ujar Irmawati.

Metanil yellow adalah pewarna sintetis yang termasuk dalam kelompok pewarna azo. Secara kimia, metanil yellow memiliki rumus C₁₈H₁₄N₄O₃SNa dan sering digunakan dalam industri tekstil, kulit, dan kertas.

Sedang rhodamin B adalah pewarna sintetis dari kelompok pewarna fluoresen yang biasa digunakan dalam industri tekstil, kertas, dan kosmetik. Secara kimia, rhodamin B memiliki rumus C₂₈H₃₁ClN₂O₃ dan menghasilkan warna merah terang yang mencolok.

Lalu, boraks adalah senyawa kimia dengan nama lain natrium tetraborat (Na₂B₄O₇·10H₂O). Ini adalah zat berbentuk kristal putih yang mudah larut dalam air dan sering digunakan dalam industri pembersih, pengawet kayu, deterjen dan kaca.

Terakhir, formalin adalah larutan yang mengandung formaldehida (CH₂O) sekitar 37-40 persen dalam air. Bahan ini biasa digunakan dalam industri sebagai disinfektan, pengawet mayat, dan bahan baku pembuatan plastik serta tekstil.

Hingga berita ini dilaporkan pada pukul 17.00 WIB, petugas kesehatan dari Puskesmas Kebon Jeruk masih menguji 41 sampel yang sudah diambil.

“Nanti kita infokan hasilnya,” ujar Irmawati.

Mereka mendatangi sejumlah tenda pedagang yang berjejer di sepanjang Jalan Panjang dan meminta beberapa sampel makanan untuk diuji.

Para pedagang tersebut juga dimintai kontak telepon untuk kepentingan pembinaan jika ditemukan zat kimia berbahaya pada makanan yang dijualnya.

Mereka yang tengah menjajakan dagangannya juga kooperatif dengan mengindahkan permintaan petugas kesehatan untuk memberikan sampel jualan.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button