Lifestyle

Apakah lapar dapat pengaruhi mood seseorang? Ini penjelasannya

Jakarta (INFOSELEB) – Rasa lapar bukan hanya sekadar sinyal tubuh yang menandakan kebutuhan akan makanan, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap suasana hati seseorang.

Banyak orang mengalami perubahan mood ketika mereka belum makan dalam waktu yang lama. Fenomena ini kerap kali disebut sebagai “

Ketika seseorang merasa lapar, kadar gula darah dalam tubuh menurun. Kondisi ini mempengaruhi otak karena otak sangat bergantung pada glukosa sebagai sumber energi utama.

Saat kadar gula darah turun, kemampuan otak untuk mengontrol emosi juga menurun, yang membuat seseorang lebih mudah merasa kesal, marah, atau bahkan ingin menangis.

Paul Currie, seorang profesor psikologi di Red College, menjelaskan bahwa rasa lapar bisa memicu pelepasan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol.

Hormon-hormon ini meningkatkan perasaan cemas, gelisah, bahkan agresif. Studi dari Universitas Ohio, Amerika Serikat, juga menunjukkan bahwa semakin rendah kadar gula darah seseorang, semakin besar kemungkinan mereka menjadi marah dan agresif terhadap orang di sekitarnya. Karena itu, sering ada celetukan, “lapar jadi galak”, dan ternyata ini bukan hanya sekedar mitos belaka.

Mood swing atau perubahan suasana hati yang drastis sering terjadi pada individu yang mengalami kelaparan dalam jangka waktu lama. Kondisi ini normal dalam batas tertentu, namun bisa menjadi masalah jika terjadi terus-menerus. Beberapa faktor yang dapat memperburuk mood swing akibat lapar antara lain:

    Agar terhindar dari dampak negatif lapar terhadap mood, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

      Sebaliknya, emosi juga bisa menjadi pemicu rasa lapar. Kondisi ini disebut

        Rasa lapar tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik, namun juga dapat berdampak pada suasana hati seseorang. Turunnya kadar gula darah dan pelepasan hormon stres menjadi faktor utama yang menyebabkan seseorang mudah tersinggung atau marah saat lapar. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan teratur agar dapat mengendalikan emosi dengan lebih baik.

        Selain itu, memahami perbedaan antara rasa lapar yang nyata dan

        Pewarta: Raihan Fadilah

        Artikel Terkait

        Tinggalkan Balasan

        Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

        Back to top button