Ahli Biologi China temukan material nano baru tingkatkan fotosintesis

Beijing (INFOSELEB) – Tim peneliti China mengembangkan bahan nano berbasis karbon dari biomassa limbah pertanian yang dapat meningkatkan fotosintesis tanaman dan berpotensi memacu pertumbuhan tanaman.
Menurut penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan di jurnal Communications Materials, para peneliti dari Institut Teknologi Lanjutan Shenzhen (Shenzhen Institute of Advanced Technology), yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS), dan Shanghai Jiao Tong University mengembangkan titik-titik kuantum karbon, sebuah material nano berbasis karbon yang disintesis dari biomassa limbah pertanian, seperti jerami, dedaunan, dan gulma, seperti dilansir Science and Technology Daily pada Senin (10/3).
Menurut penelitian tersebut, material baru ini mengubah sinar ultraviolet, yang tidak dapat diserap oleh tanaman, dan cahaya hijau, yang diserap secara tidak efisien oleh tanaman, menjadi cahaya merah sehingga menghasilkan penyerapan yang lebih efisien.
Material ini juga memicu eksitasi elektron dari foton yang diserap untuk menghasilkan elektron tambahan bagi rantai transpor elektron fotosintesis, sehingga meningkatkan efisiensi fotosintesis.
Para peneliti memasukkan material tersebut ke dalam media kultur cair sianobakteri atau menyemprotkannya pada tanaman sebagai percobaan. Hasilnya menunjukkan bahwa sianobakteri penghasil gliserol mengalami peningkatan 2,4 kali lipat dalam laju fiksasi CO2 dan pertumbuhan 2,2 kali lipat dalam produksi gliserol. Sementara itu, biomassa tanaman Arabidopsis meningkat 1,8 kali lipat.
Menurut penelitian ini, material tersebut tidak hanya meningkatkan efisiensi fotosintesis dan mendorong pertumbuhan tanaman, tetapi juga menawarkan keuntungan berupa biaya yang rendah dan biokompatibilitas yang tinggi, sehingga sangat menjanjikan untuk produksi pertanian di masa depan dan biomanufaktur bertenaga surya.
Percobaan awal juga menunjukkan bahwa material tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan sejumlah tanaman, seperti duckweed, kacang tanah, jagung, dan kedelai. Tim peneliti berencana untuk melakukan percobaan lapangan lebih lanjut.
Pewarta: Xinhua