Ekonomi

Saham bank bergejolak, Dirut SMBC Indonesia yakin fundamen tetap kuat

Kalau dilihat perbankan Indonesia, fundamentalnya masih cukup solid,

Jakarta (INFOSELEB) – Direktur Utama PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia) Henoch Munandar meyakini fundamental perbankan Indonesia tetap kuat meski kinerja saham sempat mengalami gejolak beberapa waktu lalu.

“Kalau dilihat perbankan Indonesia, fundamentalnya masih cukup solid,” kata Henoch di Jakarta, Senin.

Dia berpendapat gejolak yang terjadi pada saham perbankan Indonesia disebabkan oleh persepsi pasar.

Perbankan Indonesia mampu menunjukkan kinerja yang positif beberapa tahun terakhir, salah satunya tercermin pada pertumbuhan double digit.

Ketika pertumbuhan menyentuh single digit, muncul persepsi negatif di kalangan investor.

“Perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mendapat respons yang luar biasa dari investor, karena pertumbuhan umumnya double digit, baik dari segi kredit, profitabilitas, dan lain-lain. Tapi mungkin, investor terbiasa melihat pertumbuhan double digit. Sekarang single digit sudah dianggap penurunan. Ini persepsi yang perlu ditanyakan ke pelaku pasar,” ujar Henoch.

Meski begitu, untuk pertumbuhan jangka menengah, Henoch cukup optimistis dengan kinerja perbankan. Sebab, kinerja perbankan Indonesia tetap unggul bila dibandingkan dengan perbankan regional lainnya.

“Kita lihat perbankan di Indonesia secara fundamental masih cukup baik. Dari sisi permodalan, misalnya, masih jauh di atas rata-rata regional,” tutur dia.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menjelaskan kondisi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta harga saham perbankan tidak terlepas dari adanya aksi jual investor asing sesuai dengan risk appetite investor asing yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal.

Faktor tersebut antara lain divergensi pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat serta ketidakpastian pasar keuangan global yang masih terus berlanjut.

Meski begitu, industri perbankan optimistis terhadap kinerja yang akan tetap baik ke depan meskipun dihadapkan pada situasi atau tren penurunan harga saham perbankan yang terjadi belakangan ini.

Optimisme tersebut tecermin dari hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) triwulan I 2025 dengan Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) yang berada pada zona optimis.

OJK juga senantiasa mengimbau industri perbankan untuk meningkatkan transparansi dan komunikasi yang proaktif kepada investor retail maupun institusi. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan asymmetric information serta evaluasi gap antara kinerja yang telah dicapai dengan persepsi market.

Pewarta: Imamatul Silfia

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button