Presiden: RI-Vietnam tingkatkan kerja sama bidang otomotif-pertahanan

Jakarta (INFOSELEB) – Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan Indonesia dan Vietnam sepakat untuk meningkatkan kerja sama hampir di seluruh sektor, di antaranya otomotif, perikanan, ekonomi hijau, ekonomi digital, dan pertahanan.
Presiden Prabowo mengatakan dua negara menargetkan nilai perdagangan hingga 18 miliar dolar AS pada tahun 2028.
“Kami ingin meningkatkan hubungan dan kerja sama. Kami tingkatkan menjadi
Presiden yakin dua negara dapat saling tumbuh dan mewujudkan mimpinya menjadi negara maju pada tahun 2045, manakala ada integrasi ekonomi yang lebih baik.
“Kami menyambut baik investasi Vietnam di Indonesia di bidang otomotif, juga di bidang pertanian, dan berbagai bidang lainnya. Ini akan membantu kedua negara meningkatkan ketahanan pangan dan kami bahkan bisa menjadi penyumbang pangan dunia,” katanya.
Prabowo melanjutkan di bidang pertahanan, dua negara sepakat meningkatkan kerja sama khusus untuk sektor industri pertahanan.
“Juga dalam (menggelar) latihan bersama antara kedua pertahanan kita, kemudian tukar menukar perwira, peningkatan latihan, bahkan kami sepakat akan lakukan patroli bersama,” kata Prabowo.
Sekjen Partai Komunis Vietnam To Lam beserta istrinya Ngo Phu’o’ng Ly berada di Jakarta pada 9–11 Maret 2025 dalam rangka kunjungan kenegaraan, yang juga bertepatan dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Vietnam.
Kedatangan To Lam disambut dengan upacara kenegaraan di Istana Merdeka oleh Presiden Prabowo, Senin sore.
Keduanya kemudian bertemu empat mata (
Delegasi dari Indonesia mencakup, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Brian Yuliarto, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Livia Kristianti