Ekonomi

KPI fokus selesaikan RDMP Balikpapan dan FID GRR Tuban

Jakarta (INFOSELEB) – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menyatakan saat ini fokus untuk menyelesaikan proyek Revamping Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Final Investment Decision (FID) untuk proyek Grass Root Refinery (GRR) atau Kilang Tuban.

“Sekarang kita masih fokus pada penyelesaian RDMP Balikpapan, Kilang Balikpapan dan juga FID-nya GRR Tuban,” kata Sekretaris Perusahaan KPI Hermansyah Y Nasroen di Jakarta, Senin.

Untuk proyek RDMP Balikpapan, disampaikan dia saat ini pihaknya mengerahkan upaya terbaik untuk mencapai target penyelesaian kilang tersebut sesuai yang diharapkan oleh pemerintah.

“Sementara target masih di September 2025, tapi kan ada

Sementara untuk progres pembangunan megaproyek Kilang Tuban, saat ini pembahasan mengenai keputusan final investasi berada di level KPI.

“Kita lihat aja nanti hasilnya seperti apa,” kata dia.

Selain itu ia mengatakan, terkait rencana pemerintah yang akan membangun kilang baru berkapasitas 500 ribu barel di Pulau Pemping, Kepulauan Riau, pihaknya belum menerima arahan terkait proyek itu.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman menyampaikan proses pembangunan proyek Revamping Development Master Plan (RDMP) Balikpapan mencapai 92,42 persen per minggu pertama Februari 2025.

Taufik juga menyampaikan berbagai upaya percepatan untuk menyelesaikan RDMP Balikpapan. Upaya-upaya tersebut meliputi pengawasan dan pengendalian progres kontraktor, perencanaan penambahan tenaga kerja, hingga pengadaan training dan suku cadang (sparepart) oleh Pertamina.

Saat ini, berbagai unit yang sudah selesai di RDMP Balikpapan meliputi penggunaan gas pipa dari gas Senipah ke Balikpapan sebagai pengganti pembakaran LPG sebesar 48 ribu ton per tahun, serta sebagai intake untuk secondary unit menjadi 53 ribu barel per hari.

Selanjutnya, unit yang sudah diselesaikan lain yaitu revamping dan preflash unit, yaitu peningkatan kemampuan pengolahan crude atau destilasi bertambah 100 ribu barel per hari dan peningkatan fleksibilitas limitasi sulfur dari 0,2 menjadi 0,5 persen.

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button