Kadindik Jatim sampaikan bantuan gubernur untuk siswa putus sekolah

sudah menjadi tugas kita untuk tidak membiarkan mereka putus sekolah karena masalah ekonomi
Surabaya (INFOSELEB) – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Kadindik Jatim) Aries Agung Paewai menyampaikan bantuan dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa kepada seorang siswa SMK yang putus sekolah di Surabaya.
Aries dalam keterangan di Surabaya, Senin mengungkapkan ia mengunjungi Zaskia Aditya Mecta di Medokan Semampir, Surabaya, siswa pindahan dari SMK Maarif Pacitan yang terpaksa berhenti sekolah karena masalah ekonomi dan administrasi.
“Kunjungan ini untuk menyampaikan langsung bantuan dari Ibu Gubernur agar ananda dapat melanjutkan pendidikan di SMK,” ujar Aries.
Langkah ini merupakan wujud komitmen Pemprov Jatim dalam memastikan akses pendidikan yang merata bagi seluruh anak di Jawa Timur.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, menurut Aries, sangat prihatin dengan kondisi Zaskia dan berjanji akan menanggung seluruh biaya pendidikannya hingga lulus.
“Ibu Gubernur sangat prihatin dengan kondisi yang dialami murid kami. Sebab pendidikan adalah hak setiap anak, dan sudah menjadi tugas kita untuk tidak membiarkan mereka putus sekolah karena masalah ekonomi. Segera kita akan carikan sekolah dan nanti seluruhnya dibiayai oleh ibu Gubernur Khofifah,” katanya.
Selain memberikan bantuan, Aries juga memotivasi Zaskia untuk terus berprestasi agar dapat melanjutkan ke perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi.
“Kami akan bantu semua prosesnya agar adik ini bisa kembali bersekolah. Jangan pernah menyerah, teruslah belajar dan berprestasi. Saya yakin, dengan kerja keras dan semangat belajar tinggi, adik bisa meraih cita-cita,” pesan Aries.
Kadindik Jatim juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus menelusuri anak-anak putus sekolah di Jawa Timur dan berupaya maksimal agar mereka kembali ke bangku pendidikan.
“Di bulan
Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi semua pihak untuk lebih peduli terhadap anak-anak yang membutuhkan bantuan, sehingga tidak ada lagi anak yang putus sekolah karena alasan ekonomi.
Pewarta: Willi Irawan