Dunia

Iran tak butuh surat dari AS untuk hilangkan sanksi

Teheran (INFOSELEB) – Ketua Parlemen Iran Mohammad-Baqer Qalibaf mengatakan Iran tidak akan menunggu surat apa pun dari Amerika Serikat untuk menghilangkan sanksi terhadap negara republik Islam tersebut.

Qalibaf menyampaikan pernyataan tersebut pada awal sesi terbuka Parlemen, Minggu (9/3), dua hari setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia telah mengirim surat kepada Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, yang menuntut agar perundingan dibuka kembali.

Trump menyampaikan pengumuman tersebut sebulan setelah dia ingin memulihkan “tekanan maksimum” terhadap Iran, yang awalnya dia luncurkan selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden. Bagian dari kampanye tersebut ditujukan untuk menghentikan total ekspor minyak Iran.

Qalibaf mengatakan bahwa telah terbukti bagi bangsa Iran bahwa sanksi hanya dapat dinetralkan melalui penguatan Iran lebih lanjut, seraya menambahkan bahwa tidak ada perundingan yang akan mengarah pada pencabutan sanksi jika disertai dengan ancaman dan agenda untuk memberlakukan konsesi baru.

“Kami tidak menunggu surat apa pun dari AS, dan kami yakin bahwa, dengan menggunakan kapasitas dan peluang internal untuk mengembangkan hubungan luar negeri, kami dapat mencapai posisi yang membuat musuh tidak punya pilihan selain mencabut sanksi dalam kerangka negosiasi dengan pihak-pihak yang tersisa di JCPOA,” katanya.

Qalibaf mengacu pada kesepakatan nuklir Iran, yang secara resmi bernama Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) yang ditinggalkan AS pada 2018 di bawah Trump.

Dia menambahkan bahwa perilaku presiden AS dengan negara-negara lain menunjukkan bahwa tuntutannya untuk membuka kembali negosiasi hanyalah tindakan curang yang ditujukan untuk melucuti senjata Iran.

Pada Sabtu (8/3), Ayatollah Khamenei mengatakan kepada pejabat pemerintah Iran bahwa seruan untuk negosiasi oleh kekuatan “penindas” tidak ditujukan untuk menyelesaikan masalah; sebaliknya, itu adalah upaya untuk memaksakan tuntutan mereka pada Republik Islam.

Kemudian di hari yang sama, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Aragchi juga mengatakan Iran belum menerima surat apa pun dari Amerika Serikat.

Sumber: IRNA-OANA

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button