OJK harap tingkat pembiayaan bermasalah terjaga jelang Idul Fitri.

Jakarta (INFOSELEB) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap bahwa tingkat pembiayaan macet (NPL) dapat terkendali.
“Tentu saja kami harapkan (penyaluran pembiayaan) akan lebih terkendali agar tidak menimbulkan peningkatan NPL,” ujar Agusman, Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK.
Ia menuturkan bahwa hingga saat ini pertumbuhan kinerja pinjaman daring dan BNPL didukung dengan tingkat pembiayaan bermasalah yang masih terjaga.
OJK mencatat bahwa tingkat risiko kredit macet secara agregat (TWP90) industri keuangan non-bank pada April 2024 mencapai 2,85 persen, lebih rendah dibandingkan Maret 2024 yang sebesar 3,02 persen.
Sedangkan berdasarkan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), NPF (Non-Performing Financing) industri keuangan non-bank pada April 2024 tercatat sebesar 2,84 persen, turun dari Maret 2024 yang mencapai 2,93 persen.
Agusman pun mengingatkan masyarakat untuk bijak menggunakan layanan pembiayaan, terutama menjelang momen Lebaran.
Ia meminta masyarakat untuk hati-hati dan waspada dalam mengelola pinjaman agar tidak terjadi gagal bayar dan menimbulkan pembiayaan macet.
“Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa industri keuangan non-bank tetap mampu menjaga kualitas pembiayaan meskipun volume penyaluran meningkat,” jelas Agusman.
Agusman menyatakan bahwa pembiayaan melalui Buy Now Pay Later (BNPL) dan pinjaman daring (pindar) diperkirakan akan meningkat menjelang Lebaran tahun ini.
Menjelang perayaan Lebaran tahun lalu pada April 2024, pembiayaan BNPL tumbuh sebesar 31,13 persen year-on-year (yoy).
Sementara pembiayaan industri pinjaman daring meningkat sebesar 24,16 persen yoy pada April 2024, lebih baik daripada Maret 2024 yang sebesar 21,85 persen yoy.
“Bercermin dari data tersebut dan melihat kenyataan sekarang, diperkirakan untuk Lebaran tahun ini pembiayaan oleh BNPL dan pindar juga akan meningkat,” imbuh Agusman.
Pewarta: Uyu Septiyati Liman