Humaniora

Kemarin, informasi banjir Sukabumi hingga manfaat sujud pada otak.

Jakarta (INFOSELEB) – Terdapat sejumlah berita humaniora menarik yang terjadi pada Minggu (9/3) dan dapat dibaca kembali pada hari ini sebagai rangkuman informasi untuk mengawali hari.

Berita dimulai dari berbagai informasi soal banjir yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat hingga pendapat ahli soal sujud.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merampungkan pendataan kerusakan bangunan rumah hingga infrastruktur akibat bencana banjir disertai tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa jumlah rumah rusak tercatat ratusan unit dengan skala kerusakan sedang hingga berat.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan lima orang meninggal dunia dan empat lainnya masih dalam pencarian akibat banjir disertai tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

“Korban hilang sampai saat ini masih dalam pencarian tim SAR gabungan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengajak 452 pilar sosial dari Nganjuk dan Jombang, Jawa Timur untuk kerja terarah dalam pengentasan kemiskinan ekstrem hingga nol persen sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

“Kami ajak untuk mengambil peran yang signifikan dalam rangka menjalankan tugas masing-masing sesuai arahan Presiden. Jadi tidak maunya sendiri-sendiri, maunya Presiden terarah, terpadu, dan berkelanjutan,” katanya.

Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mengatakan, para perempuan yang hidup sehat dan berdaya mampu mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Kebiasaan hidup sehat dengan berolahraga dan menerapkan pola makan bergizi perlu dimulai dari keluarga sejak dini, agar perempuan bisa tetap berdaya, kuat dan terhindar dari masalah kesehatan di kemudian hari, selain itu, menjaga kesehatan mental juga penting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Isyana.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengatakan, shalat, terutama gerakan sujudnya, memiliki dampak positif bagi otak, yakni oksigenasi.

“Dalam aspek kesehatan berdasarkan ilmu kedokteran terkini, sujud memberikan manifestasi yang luar biasa bagi kesehatan otak. Kondisi tubuh pada saat sujud melalui gerakan tubuh menungging dengan meletakkan kepala-dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung kaki pada lantai membuat aliran darah yang kaya oksigen dapat mengalir maksimal ke otak,” ujar Taruna.

Pewarta: Sean Filo Muhamad

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button