Ekonomi

OJK optimistis RI tetap menjadi pilihan investor meskipun terdapat volatilitas.

Hal ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang solid, reformasi struktural, serta berbagai peluang investasi yang menjanjikan.

Jakarta (INFOSELEB) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, pihaknya tetap optimistis bahwa Indonesia akan terus menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor domestik maupun asing, meskipun volatilitas jangka pendek tidak dapat dihindari.

“Hal ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang solid, reformasi struktural, serta berbagai peluang investasi yang menjanjikan,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif dan Bursa Karbon OJK (KE PMDK) Inarno Djajadi di Jakarta, Sabtu.

Inarno menambahkan bahwa fokus utama OJK adalah menjaga stabilitas, meningkatkan kepercayaan investor dan memastikan perkembangan pasar modal yang berkelanjutan.

OJK, imbuh dia, menyadari bahwa arus modal asing baik masuk atau keluar merupakan bagian dari dinamika pasar keuangan global.

Namun, Inarno juga menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat, didukung oleh konsumsi domestik yang solid, stabilitas sektor keuangan, serta kebijakan yang proaktif dari pemerintah dan regulator.

“OJK bersama dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kepercayaan pasar dan menarik investasi jangka panjang,” kata dia.

Upaya ini mencakup peningkatan likuiditas pasar, penguatan tata kelola perusahaan, peningkatan transparansi, serta promosi pasar modal Indonesia sebagai destinasi investasi yang menarik.

Inarno mengatakan keputusan investasi oleh asing merupakan bagian dari siklus keuangan global yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Saat ini, OJK melihat bahwa pengaruh dari faktor eksternal cukup besar.

“Adapun kunci untuk menjadi pilihan investasi adalah stabilitas dan keberlanjutan pertumbuhan. Langkah ini yang secara bersama-sama kami lakukan dengan

Ia menambahkan OJK dan SRO juga telah melakukan asesmen dan menyiapkan opsi kebijakan dalam rangka mewujudkan pasar modal yang stabil dan memberikan kepercayaan dan perlindungan kepada investor.

“Kami optimistis bahwa pasar modal Indonesia akan terus menawarkan peluang investasi yang menarik bagi investor asing, dengan dukungan fundamental ekonomi yang solid dan perbaikan kebijakan yang berkelanjutan,” kata Inarno.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (7/3) sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 18,15 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.636,00.

Adapun dalam satu bulan terakhir, IHSG tercatat turun 0,18 persen. Sedangkan dalam tiga bulan terakhir, IHSG melemah 10,78 persen.

Pewarta: Rizka Khaerunnisa

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button