Keutamaan memberikan makanan berbuka untuk orang yang berpuasa.

Jakarta (INFOSELEB) – Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga bisa menjadi momen terbaik untuk berbagi dan menyebarkan kebaikan.
Salah satu amalan yang memiliki keutamaan besar di bulan penuh berkah ini adalah memberikan makanan kepada orang yang sedang berpuasa. Rasulullah menjelaskan bahwa siapa pun yang memberi makan orang yang berpuasa akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang menjalankan puasa tersebut, tanpa mengurangi pahala si penerima.
Hal ini disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Zaid bin Khalid Al-Juhani RA, di mana Rasulullah bersabda:
“Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun.” (HR. Tirmidzi No. 807, Ibnu Majah No. 1746, dan Ahmad 5/192)
Dalam riwayat lain, Anas RA menceritakan bahwa Nabi pernah bertamu ke rumah Sa’ad bin Ubadah RA dan disuguhi makanan. Setelah menyantapnya, beliau pun mendoakan:
“Telah berbuka di rumahmu orang-orang yang berpuasa, telah makan makananmu orang-orang yang baik, dan para malaikat mendoakanmu.” (HR. Abu Dawud No. 3263)
Hadis di atas menegaskan bahwa orang yang memberikan makanan berbuka kepada seseorang yang berpuasa akan memperoleh pahala serupa. Artinya, meskipun seseorang tidak sedang berpuasa, ia tetap bisa mendapatkan pahala yang sama dengan cara memberi makan orang lain yang sedang berpuasa.
Rasulullah juga menjelaskan bahwa ada tiga golongan yang doanya tidak tertolak, salah satunya adalah doa orang yang berpuasa saat berbuka. Dengan memberi makanan berbuka, seseorang berpotensi mendapatkan doa tulus dari orang yang menerima makanan tersebut, serta doa dari para malaikat.
Memberi makan bukan hanya sekadar perbuatan baik, tetapi juga menjadi jalan untuk mendapatkan keberkahan dalam hidup. Al-Munawi dalam kitab Faidhul Qadir menjelaskan bahwa makanan yang diberikan tidak harus mewah atau berlimpah. Bahkan sekadar kurma atau seteguk air pun sudah cukup untuk meraih keutamaan ini.
Memberi makanan kepada orang kaya maupun miskin, kerabat maupun orang asing, semuanya tetap mendapatkan pahala. Namun, jika makanan berbuka diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, seperti fakir miskin, maka pahalanya tentu lebih besar karena selain berbagi kebaikan, kita juga membantu meringankan beban mereka.
Jika yang diberi makan adalah keluarga atau kerabat, maka selain pahala karena memberi makan orang yang berpuasa, ada juga pahala tambahan dari menjaga silaturahmi.
Pewarta: Allisa Luthfia