Jakarta (INFOSELEB) – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyatakan bahwa layanan pendidikan yang merata di tanah air harus segera diwujudkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) nasional yang lebih baik di masa depan.
“Disparitas lama bersekolah masyarakat di tanah air harus segera diatasi sebagai bagian dari upaya untuk memberikan layanan pendidikan yang merata bagi setiap warga negara,” ujar Lestari di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan bahwa saat ini 30,85 persen penduduk Indonesia berusia di atas 15 tahun memiliki ijazah SMA atau sederajat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2024.
Secara nasional, rata-rata lama sekolah untuk penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas hanya mencapai 9,22 tahun atau setara lulusan SMP.
Sementara itu, penduduk di Provinsi DKI Jakarta tercatat memiliki rata-rata lama sekolah tertinggi yaitu 11,5 tahun (tidak lulus SMA), dan penduduk di Provinsi Papua Pegunungan tercatat rata-rata lama sekolahnya hanya mencapai 5,1 tahun (tidak lulus SD).
Menurutnya, upaya memberikan layanan pendidikan yang merata di tanah air harus dilakukan dengan berbagai cara. Antara lain melalui pemberian kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses layanan pendidikan dengan memberikan beasiswa, ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan, hingga sistem pembelajaran yang adaptif sesuai dengan kondisi lingkungan di daerah terkait.
Untuk menghadirkan sejumlah faktor yang mempermudah akses pendidikan bagi masyarakat itu, menurutnya, membutuhkan komitmen kuat dari para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, serta masyarakat untuk mewujudkannya.
Selain itu, dia mengatakan kemudahan akses pendidikan bagi masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) membutuhkan dukungan infrastruktur telekomunikasi dalam bentuk jaringan internet yang memadai.
Untuk itu, dia sangat berharap masalah ketimpangan lamanya pendidikan di berbagai daerah bisa segera diatasi, sehingga upaya untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berdaya saing di masa datang dapat diwujudkan.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
