Shenzhen ingin terus menjadi pusat inovasi teknologi di China pada tahun 2025.

Beijing (INFOSELEB) – Wali Kota Shenzhen Qin Weizhong mengatakan kota yang dipimpinnya ingin tetap mempertahankan keunggulan inovasi teknologi di China dengan cara memberikan porsi besar untuk anggaran penelitian dan pengembangan (R & D) pada 2025.
“Shenzhen adalah kota inovasi nasional, dengan industri teknologi tinggi yang telah menjadi contoh di China,” kata Wali Kota Qin Weizhong saat menjawab pertanyaan INFOSELEB dalam “Guangdong Open Day” di Beijing, Kamis (6/3).
Tahun lalu, untuk pertama kalinya, Shenzhen melompat ke posisi kedua untuk jumlah anggaran R&D di antara semua kota secara nasional, setelah sebelumnya selalu berada di posisi ketiga dengan proporsi investasi R&D menjadi 6,46 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) daerah, katanya.
“Guangdong Open Day” adalah pertemuan para anggota Kongres Rakyat Nasional China (National People’s Congress atau NPC) dari Provinsi Guangdong dalam rangkaian sidang parlemen “Dua Sesi” China yang berlangsung pada 4-11 Maret 2025.
Setelah dibuka Perdana Menteri China Li Qiang, Rabu (6/3), selanjutnya para anggota NPC dari seluruh provinsi di China melakukan rapat di berbagai tempat di Beijing untuk membahas rencana kerja provinsi-provinsi tersebut pada 2025.
Shenzhen sendiri adalah salah satu kota di Provinsi Guangdong, bagian selatan China yang menjadi rumah bagi perusahaan raksasa media sosial dan video game Tencent dan raksasa perusahaan telekomunikasi Huawei.
“Ke depan, kami akan berupaya membangun ekosistem inovasi teknologi dan lingkungan pengembangan bagi orang-orang terbaik, serta mempercepat pembangunan pusat inovasi teknologi industri yang memiliki pengaruh penting di tingkat global,” kata Qin menambahkan.
Qin mengatakan Shenzhen akan fokus pada empat aspek keberlanjutan. Pertama, memperkuat berbagai perusahaan di Shenzhen untuk melakukan inovasi teknologi mengingat kontribusi investasi R&D perusahaan-perusahaan mencapai sekitar 95 persen dari total investasi R&D.
“Investasi R&D perusahaan di Shenzhen telah secara konsisten berada posisi teratas. Ke depannya, kami akan terus memperkuat integrasi yang erat antara industri, akademisi dan penelitian yang dipimpin oleh industri, mendorong kebijakan, pendanaan, proyek dan sumber daya inovatif lainnya agar lebih banyak diarahkan kepada industri, khususnya di bidang teknologi,” ungkap Qin yang diketahui memiliki gelar doktor di bidang teknik itu.
Sementara Pemerintah Kota Shenzhen juga akan meningkatkan dukungan bagi inovasi teknologi di perusahaan kecil, menengah maupun rintisan.
“Kami akan memperkuat pengembangan teknologi inti yang penting untuk lebih mendukung kemandirian teknologi nasional. Selain itu, kami juga akan terus mengoptimalkan agar lingkungan pengembangan talenta muda yang unggul dan punya inisiatif kewirausahaan,” kata Qin.
Caranya, misalnya dengan membuat sistem perkantoran yang menyenangkan maupun memperbaiki sistem perumahan agar generasi muda yang produktif tidak perlu repot memenuhi kebutuhan properti sekaligus wirausaha di Shenzhen.
“Itu adalah hal kedua yang terus kami lakukan. Hal ketiga adalah terus menyempurnakan layanan inovasi teknologi dan konversi hasil teknologi, dengan memperkuat integrasi dari rantai inovasi, industri, pendanaan dan sumber daya manusia,” kata Qin menambahkan.
Termasuk juga menyediakan fasilitas penelitian besar dan pusat inovasi teknologi nasional, pusat inovasi manufaktur nasional, pusat riset teknik nasional, serta pusat standarisasi untuk usaha kecil dan menengah.
Shenzen, ungkap Qin, memiliki berbagai zona kerja sama inovasi teknologi seperti Hetao Shenzhen-Hong Kong Science and Technology Innovation Cooperation Zone yang dibangun pada 2024 maupun Qianhai Shenzhen-Hong Kong Modern Services Cooperation Zone yang juga dibuka pada 2024 untuk mengoptimalkan keuntungan dari kedekatan lokasi dengan Hong Kong dan Makau.
Di lokasi-lokasi itu, menurut Qin, sudah didirikan laboratorium penelitian milik Apple, perusahaan semikonduktor, dan pusat pengujian global, bersama dengan 48 lembaga riset dan pusat R&D perusahaan terkemuka.
Shenzhen memang diakui sebagai kota percontohan nasional untuk aplikasi terintegrasi “5G+Industrial Internet” di China. Kota ini merupakan penyedia utama alternatif buatan dalam negeri untuk prosesor kecerdasan buatan Nvidia.
Secara nasional, belanja China untuk penelitian dan pengembangan (R&D) pada 2024 melampaui 3,6 triliun yuan (sekitar 500 miliar dolar AS) atau naik 8,3 persen dari 2023.
Anggaran R&D China sebesar 2,68 persen menduduki peringkat ke-12 di antara negara-negara besar di dunia, lebih tinggi dari rata-rata negara-negara Uni Eropa sebesar 2,11 persen dan mendekati rata-rata anggaran Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) sebesar 2,73 persen.
Sementara pengeluaran R&D Provinsi Guangdong pada 2024.
Jumlah perusahaan teknologi tinggi di provinsi itu adalah sekitar 77.000 perusahaan sehingga Guangdong menduduki puncak daftar kapasitas inovasi komprehensif regional di China selama delapan tahun berturut-turut.
Klaster teknologi Shenzhen-Hong Kong-Guangzhou menempati posisi kedua dalam Indeks Inovasi Global selama lima tahun berturut-turut.
Pada 2024, produksi industri robot juga meningkat hingga 31,2 persen, mencapai 44 persen dari total nasional. Produksi telepon pintar naik hingga 12,5 persen, melampaui 40 persen dari total nasional. Produksi sirkuit terpadu (chip) naik hingga 21 persen atau 18 persen dari total nasional. Investasi dalam bidang teknologi meningkat 11,5 persen.
Pewarta: Desca Lidya Natalia