Mandi junub di bulan puasa Ramadhan: Kapan waktu yang dianjurkan?

Jakarta (INFOSELEB) – Menjaga kebersihan diri merupakan salah satu bentuk ibadah dalam ajaran Islam, terlebih di bulan suci Ramadhan. Salah satu cara menjaga kebersihan diri adalah dengan mandi junub atau mandi wajib, yang dilakukan untuk menyucikan diri dari hadas besar.
Dalam menjalankan ibadah puasa, ada waktu-waktu tertentu yang dianjurkan untuk melaksanakan mandi junub agar ibadah tetap sah dan lebih sempurna. Lantas, kapan waktu yang tepat untuk mandi junub di bulan Ramadhan? Simak penjelasannya berikut ini, melansir berbagai sumber.
Menjaga kebersihan diri menjadi salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan dalam Islam, terutama di bulan Ramadhan. Salah satu cara untuk menyucikan diri dari hadas besar adalah dengan mandi junub.
Namun, banyak yang bertanya-tanya kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan mandi junub, terutama saat sedang berpuasa di bulan Ramadhan?
Pada dasarnya, kondisi junub tidak membatalkan puasa. Puasa tetap sah selama niat sudah diucapkan sebelum waktu Subuh, meski seseorang belum sempat mandi wajib.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Aisyah RA dan Ummu Salamah RA yang meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah memasuki waktu Subuh dalam keadaan junub karena berhubungan dengan istrinya, kemudian beliau mandi dan tetap melanjutkan puasanya.
“Berpuasa hukumnya sah bagi orang junub yang memasuki subuh sebelum melakukan mandi besar karena Sayyidah Aisyah dan Ummu Salamah Radhiyallahu ‘anhuma berkata: ‘Sesungguhnya Nabi SAW memasuki waktu Subuh dalam keadaan junub karena
Meski demikian, umat Muslim dianjurkan untuk segera melakukan mandi junub sebelum melaksanakan memasuki waktu Subuh. Sebab, kebersihan dan kesucian tubuh menjadi syarat sah dalam menjalankan ibadah shalat.
Jadi, waktu yang dianjurkan untuk mandi junub di bulan Ramadhan adalah sebelum memasuki waktu shalat Subuh. Meski kondisi junub tidak membatalkan puasa, mandi junub sebaiknya dilakukan secepat mungkin agar dapat melaksanakan shalat Subuh dalam keadaan suci, sehingga ibadah puasa dan shalat menjadi lebih sempurna.
Tata cara mandi wajib pada dasarnya sama seperti mandi wajib pada umumnya. Mandi diawali dengan membaca niat untuk menyucikan diri dari hadas besar. Adapun bacaan niat mandi wajib adalah:
Artinya: Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari
Setelah membaca niat, umat Islam dapat melanjutkan proses mandi wajib dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.
2. Membersihkan area kemaluan dan bagian tubuh lain yang terkena najis.
3. Berwudhu seperti saat hendak shalat.
4. Menyiram kepala sebanyak tiga kali, hingga seluruh rambut dan kulit kepala basah.
5. Menyiram seluruh tubuh mulai dari sisi kanan, lalu sisi kiri, sebanyak tiga kali secara merata.
6. Mencuci kedua kaki hingga bersih.
Setelah seluruh tahapan selesai, di sunnahkan membaca doa setelah mandi wajib untuk menyempurnakan ibadah, dengan bacaan sebagai berikut:
Artinya:
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa dan tidak memiliki sekutu. Aku juga bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang selalu bertobat, orang yang bersih, dan golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus