Bendungan Ciawi dan Sukamahi telah beroperasi dalam pengendalian banjir.

Sebenarnya Bendungan Ciawi dan Sukamahi itu sudah menunjukkan kinerjanya. Karena kemarin waktu banjir itu, sudah mampu menahan 2 juta meter kubik air. Dua juta meter kubik untuk Bendungan Ciawi dan 0,3 juta meter kubik untuk Bendungan Sukamahi. Jadi
Jakarta (INFOSELEB) – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengungkapkan, Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi sudah berfungsi dan menunjukkan kinerjanya dalam pengendalian banjir.
“Sebenarnya Bendungan Ciawi dan Sukamahi itu sudah menunjukkan kinerjanya. Karena kemarin waktu banjir itu, sudah mampu menahan 2 juta meter kubik air. Dua juta meter kubik untuk Bendungan Ciawi dan 0,3 juta meter kubik untuk Bendungan Sukamahi. Jadi sudah cukup besar yang kita tahan di sana,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Kementerian PU Lilik Retno Cahyadiningsih dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Dia juga menyampaikan bahwa penyebab masih terjadinya banjir di Puncak, Bogor, Bekasi, dan sebagian wilayah Jakarta dikarenakan cuaca hujan yang cukup ekstrem.
“Itu kenapa terjadi masih banjir? Karena di bawahnya memang curah hujannya cukup ekstrem. Sangat ekstrem. Kalau sangat lebat dan ekstrem itu ukurannya lebih besar dari 150 mm per hari. Dan yang terjadi berapa? 356 mm per hari. Jadi memang sangat ekstrem. Jadi ini sebenarnya yang terjadi seperti itu,” katanya.
Secara jangka panjang, Kementerian PU akan membuat satu kolam retensi di Bekasi dalam rangka mengantisipasi bencana banjir.
“Tetapi ini memang belum masuk di pendanaan. Dan juga untuk jangka pendeknya adalah kita melakukan penanganan-penanganan darurat,” kata Lilik Retno Cahyadiningsih.
Curah hujan tinggi yang melanda beberapa kawasan, khususnya di Jabodetabek, telah menyebabkan banjir di sejumlah titik, termasuk di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Merespons situasi tersebut, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa pemerintah bergerak cepat dengan melakukan aksi tanggap darurat untuk membantu masyarakat terdampak, termasuk upaya rehabilitasi dan rekonstruksi.
AHY menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada penanganan darurat, tetapi juga memastikan infrastruktur dasar siap untuk mengurangi beban masyarakat serta mempercepat masa rehabilitasi dan rekonstruksi.
Pewarta: Aji Cakti