Basarnas menemukan dua korban yang terbawa banjir Sungai Cipalabuhan Sukabumi.

Keduanya ditemukan tidak jauh dari rumahnya.
Sukabumi, Jabar (INFOSELEB) – Personel Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos Sukabumi berhasil menemukan dua jasad warga yang terbawa arus banjir Sungai Cipalabuhan tepatnya di Kampung Ciganas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Jumat.
“Kedua korban yang terbawa arus banjir pada Kamis (6/2) malam tersebut adalah Santi dan Nurul (3) yang merupakan ibu dan anak warga Desa Margalaksana, Kecamatan Cikakak. Keduanya ditemukan tidak jauh dari rumahnya dalam kondisi meninggal dunia,” kata Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Jakarta Akhmad Rizkiansah di Sukabumi, Jumat.
Menurut Akhmad, pencarian korban hilang dilanjutkan pada Jumat pagi. Tim SAR gabungan yang mendapatkan informasi adanya korban hilang fokus pencarian di sekitar rumah korban.
Di lokasi kejadian terdapat satu rumah warga yang roboh tersapu banjir. Diduga saat kejadian rumah tersebut dihuni ibu dan anak. Tim yang melakukan pencarian mencurigai jasad korban tertimbun rumahnya yang roboh saat banjir melanda.
Benar saja, setelah tim SAR membuka puing-puing rumah yang roboh terdapat dua jasad korban. Namun, tim kesulitan evakuasi jasad korban karena berada di bawah tumpukan sampah.
Berkat kerja sama tim, akhirnya jasad ibu dan anak itu berhasil dievakuasi sekitar pukul 13.30 WIB dan langsung dilarikan ke RSUD Palabuhanratu. Dengan ditemukan dua korban banjir, saat ini pihaknya fokus pencarian korban hilang di wilayah Kecamatan Simpenan sebanyak dua korban dan Kecamatan Lengkong ada tiga korban.
Sementara, salah seorang saksi Andi Ardiansyah mengatakan saat banjir semakin meninggi dan arus bertambah deras ibu dan anaknya ini berada di belakang.
Sebenarnya saat ketinggian air masih sekitar 50 cm atau setinggi lutut orang dewasa normal, ibu dan anak ini menolak dievakuasi oleh warga, karena air semakin tinggi dan arus bertambah deras warga tidak berani bertahan dan terpaksa meninggalkan korban.
Setelah, ketinggian air mencapai sekitar 150 cm atau setinggi dada orang dewasa normal, korban baru meminta tolong. Tapi karena kondisinya sudah tidak memungkinkan, sehingga tidak ada yang berani menolong.
Tidak berselang lama rumah yang dihuni kedua korban roboh akibat tersapu arus banjir dan diduga korban pun terbawa. Rumah tersebut dihuni oleh tiga jiwa, namun informasinya saat kejadian suami korban sedang berjualan di Pasar Palabuhanratu.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman